Business tips #2: Bertanggung Jawab

Seorang teman yang menjalankan bisnis mengeluh, bisnis nya gak jalan. Hutangnya menumpuk. “Yang nyuruh bisnis dulu siapa?” Saya bertanya sambil senyum. “Ya inisiatif Saya sendiri sih … “ Jawabnya tertunduk.

Ada kawan datang minta saran. Menurutnya dia sudah gak cinta lagi sama istri nya. Tiap pulang pasti berantem. Rumah berasa neraka. “Lha dulu yang milih dia jadi istri siapa?” Saya bertanya sambil senyum. “Hehehe .. pilihan Saya sendiri lah Kang …” Sahutnya tersipu.

Pasangan suami istri dengan karir bagus, jabatan tertinggi sudah diraih, datang dengan perasaan galau. Anak remajanya dikeluarkan dari sekolah karena nakal. “Lha yang bikin anak dulu siapa? Kok saya disuruh mikirin. Emangnya saya ikut andil?” Saya tanya sambil nyengir. “Hehehe .. Kami yang dulu memutuskan punya Anak, kami siap tanggungjawab Coach …” Mereka menjawab mantap.

Begitulah sikap yang tepat. Ambil tanggungjawab.

Lha wong kita dulu yang memutuskan, dan kita yang menjalani.

Kalau berhasil kita yang menikmati. Kalau kita “screw up”, ya kita tanggungjawab.

InsyaAllah kalau sudah ambil tanggungjawab akan jadi awal yang baik. Bisa lebih jernih memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Bukannya lempar ke orang lain, lalu berharap orang lain bereskan masalah kita. Begini ujungnya malah ruwet.

Its between you and yourself lagi Man.

Kalau semua orang begini. Damai bumi ini.

Peace Y’all !